Bandarlampung (ML Publisher)
Sebanyak 200-an mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Adila,
kabur dari asrama. Ada
indikasi, mereka kerap mengalami kekerasan dari seniornya. Benarkah?
Kabarnya, mereka kabur dari asrama, Senin (26/11), sekitar pukul
02.00 WIB. Diduga, aksi lompat pagar terjadi karena para mahasiswi kerap
‘digojlog’ seniornya. Mereka tak tahan, lantas memutuskan pergi secara
diam-diam.
Ketua Yayasan Akbid Adila, Rifki Assofani, SH membenarkan
peristiwa itu. Namun, Rifki belum bisa memastikan apakah tindakan ini dilakukan
karena adanya aksi kekerasan. “Saya baru mendapat informasi kejadiannya sore
tadi (kemarin),” kata Rifki melalui telpon, semalam.
Dia berjanji, akan mencari tahu duduk permasalahan
sebenarnya. Sebab, baru kali ini mahasiswa Akbid Adila berperilaku demikian.
“Saya belum tahu jelas duduk persoalannya,” aku dia lagi.
Ketua Yayasn sudah memperintahkan Direktur Akbid Adila untuk
menyelidiki persoalan itu. Menurut dia, harus dicari tahu akar permasalahannya.
“Kita selidiki dulu apa yang terjadi. Ini harus dicari tahu,” ujarnya.
Jika terbukti ada tindakan kekerasan yang dialami para
mahasiswanya, Rifki berjanji akan memberi sanksi kepada oknum pelaku.
Sebab, yayasan yang dipimpinnya itu tidak pernah menginstruksikan
kekerasan, baik di kampus maupun di lingkungan asrama. “Pasti kita beri sanksi
tegas. Kami tidak memperbolehkan adanya kekerasan di sini,” tandasnya.
Dimintai komentarnya, Anggota Komisi V DPRD Lampung yang
membidangi pendidikan, Achmad Nyerupa mengatakan, harus dicari tahu penyebab
kaburnya 200-an mahasiswa Akbid Adila tersebut.
“Persoalan ini jangan sampai meresahkan orang tua mahasiswa
di rumah. Harus cepat diselesaikan,” kata Achmad Nyerupa.
Dinas Pendidikan Lampung, ujar dia, harus memanggil pihak
Yayasan Akbid Adila beserta para mahasiswinya, untuk klarifikasi. Jika benar
telah terjadi tindak kekerasan, maka sanksi bisa diterapkan oleh pihak Disdik.
“Kalau tidak mau duduk satu meja, para mahasiswi membuat
saja laporan resmi ke Komisi V DPRD,” ujarnya. Sejumlah kalangan menilai,
kaburnya 200-an mahasiswa Akbid Adila pastilah diawali oleh ketidak sukaan
mereka terhadap suasana di internal asrama. (*)
0 komentar:
Posting Komentar