Bandarlampung (ML Publisher)--Perampokan kembali terjadi di komplek A-7 Perumahan Gunung
Madu, di Jalan Morotai, Bandarlampung, Senin (3/12). Kejadian berlangsung
sekitar pukul 03.30 WIB, dimana perampok berhasil menggasak sebuah brankas,
satu unit laptop, dan dua unit handphone.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupas Tuntas, perampok
datang dengan menggunakan sebuah mobil, dan kemungkinan berjumlah tiga orang.
Dalam aksinya, pelaku mendobrak pintu dan langsung mengacungkan parang kepada
korbannya, Gading (35). Selanjutnya, korban disekap di salah satu ruangan
dengan kondisi tangan diikat serta mulut ditutup menggunakan kain.
Warga sekitar, Zaelani (68) mengatakan, kejadian itu
berlangsung cepat dan memanfaatkan kelengahan warga yang tengah tertidur. Tidak
ada saksi mata di lokasi kejadian kecuali korban. Ia sendiri mengaku mengetahui
perampokan itu ketika hendak ke masjid untuk menunaikan Sholat Subuh.
“Ketika saya hendak ke masjid untuk Sholat Subuh, saya
melihat ada keramaian di rumah Gading. Kemudian saya mampir dan mendapatkan
kabar bahwa baru saja terjadi perampokan. Kabarnya, perampok berhasil membawa
brankas, laptop, dan HP,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut korban, imbuhnya, pelaku tidak mengenakan penutup
wajah atau cadar. Namun situasi panik membuat korban tidak begitu memperhatikan
wajah pelaku. Korban sendiri dibiarkan dalam keadaan terikat dan kemudian
ditolong oleh seorang sopir, setelah pelaku pergi.
“Begitu mendengar kejadian itu, saya langsung menelepon Babinsa
sekitar pukul 05.00 WIB. Selanjutnya beberapa polisi dari Polsek Sukarame
melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” imbuhnya.
Sayang, hingga berita ini diturunkan, pihak korban tidak
bersedia buka mulut. Pihak Polsek Sukarame pun enggan memberikan keterangan
terkait aksi perampokan yang dimaksud. Sementara Kasat Reskrim Polresta
Bandarlampung, Musa Tampubolon, mengaku bahwa pihaknya hanya bersifat mem-back
up, tanpa memberikan informasi yang berarti.
”Kasus itu kan
yang menanganin Polsek. Laporannya sudah kami terima, dan dalam hal ini kami
hanya mem-back up saja,” kata Musa Tampubolon singkat. (*)
0 komentar:
Posting Komentar